Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK), Sabah, Malaysia, membuka
pelayanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk anak-anak WNI dan pada
angkatan pertamanya mencapai 69 anak.
"Di Indonesia, PAUD mudah dijumpai dimana-mana tetapi di Sabah PAUD
di SIKK inilah yang pertama," ucap Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu,
Akhmad DH. Irfan dalam keterangannya, Kamis.
Dijelaskannya, KJRI Kota Kinabalu sering didatangi para orang tua
WNI yang memohon agar Pemerintah Indonesia juga membuka pelayanan
pendidikan PAUD untuk anaknya.
"Semula saya menduga bahwa permohonan membuka PAUD itu hanyalah
digunakan untuk penitipan anak, tetapi ternyata PAUD itu adalah upaya
pembinaan bagi anak sebelum mereka berada pada jenjang pendidikan
dasar," tuturnya.
Sedangkan, Kepala Sekolah SIKK, Istiqlal Makrip mengatakan
Pemerintah RI di Sabah telah mendirikan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu
(SIKK) yang telah membuka pelayanan pendidikan untuk jenjang siswa SD,
SMP dan SMA.
Namun, lanjut dia, jumlah anak-anak usia dini yang memerlukan pendidikan ternyata juga banyak.
"Atas permohonan dan desakan masyarakat dan setelah mendapatkan
pengarahan dari KJRI Kota Kinabalu dan pertimbangan dari Kemendikbud,
maka diputuskan untuk dibuka pelayanan pendidikan PAUD di SIKK," ujarnya
dengan menyebutkan pengelola PAUD di SIKK yakni Fidiyani Nasution.
Pembukaan secara resmi PAUD di SIKK dilaksanakan berbarengan dengan
acara wisuda kelulusan SD berjumlah 58 siswa dan SMP berjumlah 95 Siswa.
Acara gabungan berlangsung meriah dengan tampilnya anak-anak PAUD
berupa beberapa kreasi anak yang masih lugu, antara lain pembacaan puisi
tentang ucapan terima kasih kepada guru yang telah menanamkan cinta
tanah air dan Tarian Pidi-pidi.
Nilai 100
Sementara itu, siswa yang diwisuda tahun 2016 memiliki dua siswa
istimewa karena mendapatkan nilai ujian nasional sempurna 100, yaitu
Fauzan Hafiz pada mata pelajaran IPA dan Nisrina Syifa pada mata
pelajaran bahasa Inggris.
Dalam acara penyampaian sambutan, Fauzan Hafiz sebagai wakil dari
siswa menyatakan berterima kasih kepada para guru yang telah memberikan
pelajaran dan pengetahuan dan jasanya akan terus diingat olehnya.
"Terima kasih kepada para guru dan orang tua yang telah mengantarkan
kami lulus SD dan SMP. Tetapi untuk mencapai cita-cita, masih perlu
lagi jalan yang panjang. Untuk itulah mohon dukungan dan dorongan agar
dapat meraih cita-cita," ucap Fauzan yang bercita-cita menjadi dokter
itu.
Di Sabah terdapat WNI berjumlah 500.000 jiwa dan kebanyakannya adalah pekerja di ladang sawit.
Selain WNI pekerja, terdapat juga anak-anak usia dini yang jumlahnya
berkisar 50.000 anak yang memerlukan pelayanan pendidikan. Pemerintah
RI cq KJRI Kota Kinabalu dan SIKK telah mendirikan Community Learning
Center (CLC) berjumlah 212 buah dengan jumlah siswa total 23.780 an
siswa.
Sumber http://www.antaranews.com/berita/567928/sekolah-indonesia-kota-kinabalu-buka-kelas-paud
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Semarak GIAT SD yuk kita rame-rame nyanyikan dan membuat gerakkan untuk senam GIAT SD Untuk lyrik lagu dan jinglenya boleh nonton di chann...

-
Depan SMK-SMTI Padang setelah ikut Senam Kesehatan Jasmani di GOR Agus Salim kata anak jaman sekarang yang kekinian--foto trowback gagal...
-
Because berkunjung ke situs teman terus dapat ide yap, referensi film berdasarkan dunia pendidikan. Filmnya memang sudah lama, dulu no...
-
Laporan Langsung dari Lapangan Takraw Rusunawa Mendulang emas dalam Pekan Olahraga PPG SM-3T Angkatan IV LPTK UNP sungguh memerlukan u...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar